Sabtu, 08 Februari 2014

REVIEW PERTUNJUKAN DAREKA NO TAMENI JKT48 (1 FEBRUARI 2014)

Sebelum nonton kemarin, pengetahuan saya akan setlist baru ini engga terlalu banyak. Saya cuma sempet beberapa kali liat versi A3 di suatu kanal youtube dan baca beberapa artikel tentang lagu-lagu yang mengisi setlist ini biar engga buta-buta amat. Selebihnya saya menolak membaca review dari siapapun yang lebih beruntung karena saya ingin dikejutkan dengan apa yang akhirnya saya liat sendiri.  Sedikit info saja, saya bukan penonton reguler teater JKT48. Show DnT tanggal 1 Februari 2014 kemarin itu baru kunjungan saya yang kedua setelah pertama kalinya saya nonton RKJ 3 November 2013 silam. Saya engga terlalu sering pula menonton video pertunjukan grup lain dalam keluarga 48 selain yang kita punya di negeri ini. Jadi apa yang saya ceritain di sini mungkin engga bisa akurat, engga bisa penuh analisis mengulas  performance para member seperti review yang kalian biasanya baca. Saya akan cerita apa yang saya ingat dan yang telah menjadi kesan sekeluarnya saya dari pintu teater

Saat pertama kali liat setlist ini yang dibawakan team A lewat youtube, saya langsung mikirnya mungkin banyak yang engga akan suka setlist ini. Entah team A yang kurang bagus menampilkannya atau pengaruh hanya nonton lewat video, yang jelas tiga lagu pertama bener-bener engga bisa saya nikmati. Mungkin saya hanya belum terbiasa saja karena beda dengan setlist-setlist sebelumnya yang lagu-lagunya kurang lebih setipe, DnT lebih beda. Di sini ada lagu dengan nuansa tradisional Jepang dan beberapa terdengar seperti musik-musik 80an. Kemudian semua terjawab saat saya menyaksikan langsung di show kemarin. Begitu overture usai dan suara genderang membuka Tsukimisou,  apa yang saya khawatirkan ternyata engga terbukti. Sumpah itu Tsukimisou versi Team J keren banget. Cara menyanyikannya bagus banget , beda aja, lebih menggetarkan. Dancenya juga oke, semangat sekali. Itu saya antara engga nyangka bakal sekeren itu sama seneng plus bangga. Sempet sedikit ngumpat juga sih jadinya.

Dua lagu setelah Tsukimisou perasaan saya masih sama, enak banget flownya. Warning agak asing intronya, lagunya juga sih. Tapi engga ada masalah dan engga ada yang terlalu menonjol untuk diingat sampai Tanjoubi no Yoru selesai dibawain. Mungkin saya terlalu menikmati pertunjukan dan masih sedikit tersesat di antara bintang-bintang, maklum baru teater kedua. Sampai sini performa mereka sebagai tim bisa lah dikasih tepuk tangan panjang. Performa per member, ya maaf saya engga bisa menilai satu per satu karena emang engga tau cara menilainya. Alasan ngelesnya sih karena sepanjang show terlalu fokus ke Beby hehe.

Mungkin agak sedikit subjektif, pada malam itu, di mata saya Beby (dan Shanju) menguasai panggung. Saya engga  ngerti gimana menilai penampilan member secara teknis, mungkin member lain tampil dengan sangat baik, tetapi sepanjang show mereka berdualah yang terlihat sangat menikmati apa yang mereka lakukan di atas panggung.  Puncaknya saya rasa ada di Nage Kissu de Uchi Otose. Di lagu yang ceria ini, dengan berlarian kesana-sini sambil menunjukkan raut muka paling jelek yang bisa mereka bikin, Beby dan Shanju keliatan sangat bersenang-senang. Apa sih yang membuat malam minggu lebih indah selain melihat member favorit bergembira di atas panggung miliknya? Secara personal, sejak itu saya tetapkan lagu ini menjadi favorit saya dari setlist DnT. Bagaikan ditembak dengan machine gun, saya sudah habis, dijatuhkan di lagu ini.

Member lain yang terlihat menarik malam itu adalah Jessica Veranda. Penampilannya di Shinkirou cukup bisa menimbulkan pertanyaan kenapa saya masih menyimpan keraguan  akan eksistensi Tuhan. Shinkirou-nya sendiri merupakan tipe lagu yang syahdu dengan kostum model gaun a la dewi Yunani  dan tata cahaya maksimal yang semakin membuat penonton larut dalam khayalan. Unit ini dibawakan dua orang. Kemarin Rica menggantikan Haruka yang sedang di Jepang. Jujur saja saya tidak memperhatikan Rica tapi sepertinya tidak ada masalah dengan penampilannya. Sangat disayangkan di lagu yang seharusnya dinikmati sambil menyebut 99 Asma Allah dalam hati ini masih ada saja penonton yang nge-chant. Bagaimanapun indahnya lagu ini dan bagaimanapun cantiknya Veranda di sini, Shinkirou mungkin memang bukan jenis lagu yang saya sukai. Saya lebih menikmati lihat dia ngomel-ngomel saat bertemu Adyth jalan sama pacar barunya.

Adyth adalah judul terjemahan dari Koike, lagu ke 10 dalam setlist Dareka no Tameni. Nama Adyth diambil dari salah satu staff JKT48 Operation Team, mungkin dipilih karena ketidakbiasaan dalam pengejaannya (lebih sering Adit atau Adith) sehingga lebih netral. Lagu yang musiknya agak latin-latin gimana ini benar-benar unik karena ada monolog panjang yang dibawakan oleh Veranda. Karena ceritanya di lagu ini Adyth sekarang sudah punya pacar baru yang cantik, isi monolognya antara menyesali diri sendiri sama ngomel-ngomel dalam hati ke Adyth. Ya, abisnya situ jahat sama Adyth sih, Ve.  Sekarang gini kan jadinya, kamu sedih melulu cuacapun jadi engga jelas. Adyth jelas bukan lagu yang pantas dilewatkan sambil livereport di twitter.

Lagu lain yang saya suka adalah Bird dan Rider, dua-duanya merupakan unit song. Titik perhatian saya di Bird hampir sama seperti kebanyakan orang,  yaitu kostumnya yang keren dan kenapa suara Cigull di sini bisa berubah jauh dari yang biasa kita bayangin. Rider, lagu bagus dengan makna dalam. Semua orang pasti sudah tau makna dari lagu ini, semua orang pasti diam termenung di part solo gitar saat semua member penampil mengheningkan cipta yang dilanjutin dadah-dadah ke bagian bangku biru tempat si Rider biasa duduk.  Oke, untuk yang belum tahu, jadi Rider adalah lagu yang dibuat dan dipersembahkan untuk seorang pengunjung setia AKB48 Theater yang pada suatu hari meninggal. Lagu sentimental yang bikin mata saya berkaca-kaca mulai baris lirik terakhir sebelum chorus pertama.

Di Rider kemarin Frieska yang engga hadir digantikan Vanka dari trainee. Sepanjang show Vanka terlihat cukup menyatu dengan kakak-kakaknya, cuman kayaknya dek Tacil  masih agak belum pede untuk berinteraksi lebih nih. Keliatan banget waktu sesi MC dia lebih banyak diem, ujung-ujungnya dia jadi bahan kejahilan. Ada satu sesi di mana tema MC-nya adalah menjawab cepat suatu pilihan.  Misal, pilih makan atau mandi? Jenong atau botak? Vanka dikasih pertanyaan oleh Ghaida untuk pilih antara dia atau Dhike. Vanka yang bingung jawabnya otomatis jadi korban keganasan kedua member tadi yang sontak mepet dia sambil setengah ngancem setengah grepe. Muka polos, bingung campur takutnya Vanka itu aduh lucu banget. Ghaida sendiri semakin membuat kita curiga sama jati diri dia yang sebenarnya setelah masih aja ngajuin pilihan ke Vanka buat pilih dia atau member-member lain, setelah di pertanyaan sebelumnya Vanka memilih Dhike.

Pas sesi MC ini, saya sedikit kecewa karena lagi-lagi belum bisa ngeliat Jeje. Kehilangan Haruka dan Jeje, sesi MC jadi sedikit garing. Untung masih ada Nabilah. Asli ini anak bandel banget keseringan main di galangan kapal mungkin. Engga member engga penonton dikomenin sama dia. Bagusnya dari MC yang engga terlalu heboh, saya jadi lebih fokus ke setlistnya. Kayak apaan aja ye, fokus.

Setelah DnT resmi diumumin jadi setlist baru ini, beberapa artikel yang saya baca menyebut Seifuku Ga Jama Wo Suru bakal jadi salah satu highlight. Ini memang lagu yang udah lama juga sih, salah satu single awal AKB jadi mestinya udah banyak yang kenal, saya sih baru denger sekali ini. Secara lagu menurut saya biasa aja, tipikal lagu-lagu 48 banget. Tapi seifukunya yang seragam sekolah berantakan sama adegan kibas roknya memang benar-benar memukau. Sesuai sih sama liriknya yang lumayan menjurus. Oh iya, coba hitung berapa kali member mendesah di lagu ini?

Natsu Ga Ichatta sama Tsuki no Katachi juga engga terlalu istimewa, so-so, macam cuman buat melengkapi setlist aja. Paling pas part Summer Has Gone jadi inget lagu-lagunya Amber Pacific, padahal beda banget lha. Sama pas Tsuki no Katachi lucu ya, itu yang setelah reff ada chant Oy! Oy! Oy! , sambil member koreonya menggerak-gerakkan tubuh bagian atas.  Lagu terakhir sebelum encore, Dareka no Tameni engga terlalu saya perhatiin, seperti biasa bukan tipe saya aja. Seingat saya sih bisa menikmati lagu ini kemarin.

Ankoru. Dulu saya kira medley song yang abis encore itu akan make antara versi team A atau versi team N, ternyata medley versi lokal pake single-single awal JKT, Aitakatta, Kimi no Koto ga Suki Dakara, Baby!Baby! Baby! – Ponytail to Chou Chou. Entah kenapa transisi antar 4 lagu ini agak kurang enak di kuping saya.  Tapi medley ini bener-bener bikin tensi naik sih. Fans dan member kerasa banget sama-sama semangat di sini, mungkin karena jadi semacam nostalgia ya. Trus, kebetulan deket tempat saya duduk ada penonton dari Jepang, kata Amos temen barengan saya, orang-orang Jepang itu ngechantnya bagus, jadi tambah asik buat kita yang ikut denger. Pokoknya medleynya membahagiakan.

Lagu terakhir Namida Uri no Shoujo saya engga ngerti. Unik juga sih lagu ini ada bagian ngerap-nya. Agak kurang suka bukan karena jelek, tetapi setelah medley bikin tensi naik tadi, masuk ke lagu ini turunnya lumayan drastis aja. Lagunya bagus cuman sepertinya kurang pas ditaruh di ujung setlist.

Oke, jadi akhirnya saya menyelesaikan show Dareka no Tameni. Itu adalah sebuah pertunjukkan yang sangat memukau. Waktu pertama kali saya dateng ke teater RKJ dulu, terus terang abis nonton saya masih sedikit merasa “gini doang, nih?”. Tetapi DnT malam itu benar-benar memuaskan. Adik-adik team J engga membiarkan saya puas dengan ekspektasi rendah yang udah saya siapkan sebelum nonton. Lagu-lagu yang lumayan beda tipenya dari RJK, dengan tema yang lebih beragam, ternyata bukan bikin saya engga bisa menikmati tetapi justru memberi pengalaman baru yang bikin engga bosen sama apa yang ditampilkan JKT48. Asik banget lah setlist ini. Mungkin saya juga belum bisa terlalu jauh menilai setlist ini, tapi apa yang saya alami malam itu cukup untuk bikin saya berencana kembali menyaksikan pertunjukan Dareka no Tameni yang dibawakan oleh JKT48 Team J. 

5 komentar:

  1. ahay, saya percaya deh kalau Veranda beneran tampil menarik malam itu, meski saya nggak nonton DnT

    BalasHapus
    Balasan
    1. harus percaya, soalnya saya yang nonton langsung justru engga percaya sama apa yang saya liat, kayak bukan manusia :))

      Hapus
  2. Kalo sama seishun girl bagus mana??????? Thnks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seishun Girls belum sempet nonton. Maklum FAR hhe. ;)

      Hapus