Sabtu, 23 Januari 2010

Seri Bersenang - Senang : Piknik ke Lawang Sewu dan Tugu Muda

Beberapa bulan yang lalu dan hari-hari berikutnya ada suatu hal yang sudah lumayan lama mengendap di pikiran saya, yaitu keinginan untuk sesekali lepas dari rutinitas yang mulai terasa membosankan. Ya, saya ingin rekreasi! Hahaha.. Cukup mengherankan sebetulnya, saya yang sudah 6 tahun lebih tinggal di Semarang untuk mencari gelar belum hafal jalanan Kota Semarang, belum pernah ke tempat-tempat tujuan wisata utama di Semarang pula. =.='

Bagaimana nanti saya menyambut kedatangan misalnya orang tua saya, atau teman luar kota, atau Kris Roe mungkin yang main ke Semarang? Pengalaman membuktikan, waktu seorang teman datang dari Jogja, saya kebingungan memilih tempat untuk dia kunjungi. Akhirnya saya bawa saja dia ke satu-satunya tempat wisata di Semarang yang sudah pernah saya kunjungi waktu itu, Gedong Songo. Sungguh bukan tuan rumah yang baik. Hehe..

Akhirnya dengan pertimbangan itu dan keinginan kuat untuk sejenak lepas dari rutinitas yang itu-itu saja, dengan mengajak beberapa teman yang berpikiran sama (dan saya kira bernasib sama :p) kami memutuskan untuk berwisata. Penginnya sih rutin, seengganya sering2 lah piknik, tapi untuk piknik pertama daripada bingung kami pilih tempat yang sangat wajib sudah didatangi kalau kita di Semarang, tapi belum kami datangi. =.='yaitu Lawang Sewu.

Lawang Sewu dipotret dari Tugu Muda

Enam tahun lebih di Semarang saya belum pernah ke Lawang Sewu? Hehehe... No Comment!
Setelah melalui perdebatan yang panjang dan berdarah-darah, diputuskan untuk acara itu diadakan pada Minggu, 17 Januari 2010 malam. Tadinya sih pengen pagi, tapi salah satu temen usul, "Engga seru to ya, masa ke Lawang Sewu siang-siang?" Kami pikir ada benarnya juga, okelah, malem aja kalau gitu. Eh giliran harinya tiba, si kawan yang usul itu malah sedang berada di luar kota! Udah usul, mangkir. Huh! Malam itu, yang berangkat ada 6 orang yang biasa saja kecuali yang nulis, menggemaskan.

Magrib sebelum berangkat, Sekaran ujan. Damn! rencana batal ini acara! Tidak jadi ke Lawang Sewu sih engga masalah sebenarnya, cuma teman2 saya membuat kesepakatan sepihak yang cukup merisaukan, kalau batal piknik malam itu apapun alasannya saya harus menanggung biaya makan malam mereka semua! Edan tenan! Untung saja sekitar jam 7 hujan mulai reda dan hanya menyisakan gerimis kecil. Saya tanyakan teman-teman ternyata mereka setuju untuk tetap berangkat. Setelah di pom bensin Sampangan sempat menunggu seorang teman yang tertinggal, kami sampai di Lawang Sewu sekitar jam 8 malam.

Setelah parkir, pipis dan bayar karcis masuk, kami mulai perjalanan menjelajahi Lawang Sewu di temani seorang Guide yang masih muda dan lumayan lucu, sayang saya lupa nanya nama sama nomer hapenya. Hahaha.. Berdasarkan panduan dari mas-nya itu, Lawang Sewu itu dulunya adalah bangunan Kantor Kereta Api, dulu apa sih namanya? pokoknya yang sekarang PT. KAI itu lah. Berhubung saya lupa sama yang dijelasin mas-nya, nih saya kutip aja dari Om Wiki ya :D
Lawang Sewu merupakan sebuah gedung di Semarang, Jawa Tengah yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelmina Plein.
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu). Ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang banyak sekali (dalam kenyataannya pintu yang ada tidak sampai seribu, mungkin juga karena jendela bangunan ini tinggi dan lebar, masyarakat juga menganggapnya sebagai pintu). Read More...

Di sana, kami diajak ke ruangan-ruangan kosong yang keren-keren sebenarnya hanya sayang kurang perawatan. Di ruangan pertama setelah naik tangga, mas Guide bilang kalo uniknya dari Lawang Sewu adalah ruangan-ruangan di sana selalu terhubung satu sama lain, jadi ada connecting door-nya. Saya heran ruangan-ruangan seluas itu kalau dulu dibuat kantor apa engga sisa ruangan banyak banget ya? Selanjutnya kami di bawa ke ruangan lain seperti ballroom yang sangat luas (atau panjang lebih tepatnya,ke loteng yang sangat menakjubkan karena di sana kami ditunjukkan betapa konstruksi bangunan ini (dan bangunan bangunan kuno Belanda pada umumnya) sangat mengagumkan, isinya kalo engga baja ya kayu jati. Kalo jaman sekarang butuh biaya berapa buat bikin bangunan kayak gitu.

lagi dijelasin sama mas guide :p

Lawang Sewu itu kan sudah terlanjur terkenal dengan cerita-cerita mistisnya. Nah kata mas guide-nya itu ya, di loteng itu justru tempat yang paling banyak hawa ghaibnya, cuma banyak orang yang taunya tempat terseram itu di penjara bawah tanah. Saya tidak bisa membuktikan keduanya karena waktu di loteng saya merasa biasa saja, sedangkan waktu mau masuk ke bawah tanah ternyata sedang tutup karena banjir. Kalau saya enga salah inget memang seperti konstruksi bangunan lama Belanda, di Lawang Sewu ruangan bawah tanah merupakan tempat penampungan/penyaluran air, dan saat hujan seperti kemaren, ruangan bawah tanah cenderung sering banjir. Ah! padahal anak-anak udah pada pengen banget tuh masuk situ, engga afdol ke Lawang Sewu tapi belum ke bawah tanah. Tapi mau gimana lagi? =.='

salah satu bagian Lawang Sewu

Setelah cukup berkeliling Lawang Sewu dan mengambil beberapa gambar, kami melanjutkan bersenang-senang di Tugu Muda yang letaknya tepat di depan Lawang Sewu. Tugu Muda adalah sebuah monumen yang dibangun untuk memperingati pertempuran selama lima hari di kota Semarang dari tanggal 14-19 Oktober 1945. Di sekitar Tugu Muda terdapat beberapa bangunan penting seperti Wisma Perdamaian -yang merupakan Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah, Gedung Pandanaran -yang merupakan kantor milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Gedung Lawang Sewu -yang merupakan bekas kantor PT Kereta Api Indonesia (KAI), Gereja Katedral dan Museum Mandala Bhakti. Berhubung di Tugu Muda tidak ada pemandu wisata, maka yang kami lakukan disana apalagi kalau bukan sesi pemotretan. Hahaha..

Tugu Muda, motonya miring haha..

Tugu Muda difoto dari Lawang Sewu

The Nightwalkers

Setelah puas foto-foto dan bercengkrama di Tugu Muda, sekitar jam 11 malam kami memutuskan untuk kembali ke Sekaran. Memang tidak begitu lama kami bersenang-senang di dua tempat itu, tapi mengingat waktu sudah cukup malam dan esok harinya adalah hari Senin waktu kami semua beraktifitas penuh, maka kami pulang saja. Menyenangkan ternyata meluangkan sedikit waktu untuk datang ke tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya bersama teman-teman dekat walau hanya sebentar, lepas dari rutinitas. Rencananya sih, acara piknik beginian akan sering digelar, sementara seputaran Semarang dulu lah. Nanti kalau udah berlangsung, saya kasih laporannya lagi. Hahaha...

Foto-Foto yang lain klik di sini