Senin, 05 Mei 2014

Sedikit Cerita dari JKT48 Love in Concert Semarang




Sebagai penikmat suatu unit idola lokal yang jaraknya ratusan kilometer jauhnya dari pusat aktivitas mereka, kita engga bisa setiap saat datang menyaksikan penampilan mereka. Biaya dan waktu yang dikeluarkan akan terlalu merepotkan. Jadi pasti kita senang sekali saat pada akhirnya ada momen di mana mereka lah yang datang ke kota kita. Begitu juga saya yang sejak melibatkan diri dalam semua keceriaan ini baru bisa nengokin adek-adek di Senayan 3 kali pun akhirnya memutuskan buat ngisi lembar presensi konser bertajuk JKT48 Love in Concert Semarang. Sempet kecewa sih pas tau member favorit saya (siapa hayoo?) terpaksa engga bisa ikut dateng karena ada acara keluarga yang lebih penting. Tapi untungnya ini tetap team J yang dateng, jadi daripada kecewa ya udah, mumpung engga ada oshimen saya mau Veranda-Veranda-an dulu aja (jangan diaduin ya – ah, kayak diinget aja) hhe.  Lagipula mumpung mereka yang datang ke sini dan saya juga punya misi untuk membawa seorang teman ke jalan yang benar, jadi engga ada alasan buat absen. Maka dengan bermodalkan kuitansi untuk dua tiket kelas festival dan hati yang bersih, Sabtu, 3 Mei 2014 kami naiki motor tua ke suatu tempat di pinggiran kota Semarang. 

Saya sampai di venue jam setengah 6  lebih banyak. Setelah tuker tiket sama (nganter temen) shalat magrib, kita  s  a  n  t  a  i   dulu di depan gedung karena informasi open gate jam 6 sore ternyata engga sesuai sama di lapangan. Lama juga sih molornya, entah member belum siap atau sengaja diundur supaya fans engga nunggu terlalu lama di dalem. Kurang lebih jam 7 pintu akhirnya dibuka. Saya engga tau situasi di pintu VIP, tapi engga adanya jalur antrian dan pintu masuk yang lebarnya hanya sekitar 1,5 meter di pintu festival bikin jadi agak kurang nyaman antriannya. Pas udah masuk ke dalem ruangan sih oke. 

Engga tau ya, emang standard konser jeketi begini kan ya, baru ini nonton mereka di konser. Pertama, yang jelas pendingin udara memadai jadi walau banyak orang di dalem engga kerasa gerah sama sekali. 
Terus, tata letak enak sih kata saya. Area penonton mirip kalo teater. Jadi kelas festivalnya yang berdiri itu letter U kayak orang WL, nah yang VIP duduk di tengah. Jadi kalau pengen ngeliat member dari deket pilih aja posisi di samping kanan atau kiri deket stage. Saya karena  kalo di bagian situ takut leher sakit gara-gara kebanyakan nengok samping dan karena pengen denger suara dengan lebih sempurna (eh, ngefek engga sih?) jadi pilih di belakang aja. Jauh sih tapi kan di tengah, lebih enak aja nikmatin shownya. Lagian ternyata engga terlalu jauh kok festival belakang itu, dan bagusnya lagi panggungnya cukup tinggi jadi keliatan lumayan jelas walau saya berdiri depan FOH. Setelah nunggu sebentar, mungkin cuma 15 menitan, Kageana dibacakan Sonia Natalia dan selang beberapa menit Overture berkumandang tanda pertunjukkan di mulai.

Lantas gimana dengan shownya sendiri? Bentar, minum dulu. 

Sebelum show, salah satu yang saya khawatirkan mungkin pemilihan lagu. Kita kan tau JKT48 udah punya sekian banyak lagu, untuk konser yang cuma 19 lagu bisa aja yang kepilih lagu-lagu yang kita kurang suka, atau kalaupun suka bisa aja flow setlistnya engga sip. Gimana sih jelasinnya? Ya gitulah ngerti kan ya. Nah, ternyata lagu yang dibawain ternyata melampaui perkiraan (lebih tepatnya harapan) saya. Lengkap juga sih kombinasi dari lagu-lagu single, setlist Pajama Drive, RKJ sama DnT ada. Yang engga ada itu lagu-lagu setlistnya team KIII. Ya iyalah. 

Empat lagu pertama diambil dari single-single awal mereka plus lagu kelima, River yang otomatis sudah dikenal semua penonton bagus banget ditaruh di depan buat membangkitkan semangat. Seolah memberi kesempatan para penonton yang kebanyakan sangat jarang bertemu oshinya karena kondisi jarak ini untuk melampiaskan rasa rindu mereka dengan ngechant dan mengayunkan lightstick mereka.  
Sedikit kekecewaan mungkin di beberapa lagu awal sound sempat bermasalah, beberapa speaker engga keluar suara, kurang enak aja di kuping. Mbleret. Untung engga berlangsung lama dan mulai unit song soundnya udah normal. Oke, overture, group song blablabla, MC blablabla akhirnya masuk ke unit song.

Urutannya ntar aja biar lengkap sekalian ya, tak nyontek live report orang dulu, saya agak lupa. Berhubung saya lagi Veranda-Veranda-an saya nunggu unitnya dia dong. Berpasangan dengan Frieska  dia dapet Temodemo no Namida ternyata saudara sekalian. Emang karakter dia tipe bawain lagu-lagu ngondoy begini sih ya, jadi pas dan di sini kelihatan sangat mempesona. Subjektif sih hhe. Tapi emang mengesankan, lagipula ini pertama kalinya saya liat lagu ini live karena saya dulu tidak pernah berkesempatan nonton setlist Pajama Drive. Alhamdulillove yah, Kuroi Tenshi (favorit saya dari RKJ) dan Nage Kissu de Uchi Otose (favorit saya dari DnT) juga ada. Ini yang saya bilang kenapa saya suka setlist konser ini, mulai unit sampai selesai hampir semua lagu yang saya harapkan dibawain, ternyata dibawain. Kesampaian juga ngeliat lagi ada itu dua part koreo yang sangat keren di Kuroi Tenshi dan ngeliat member-member emesh berlarian sambil nembakin machine gun lagi di Nage Kissu. Menyenangkan.

Saya bisa bilang memunculkan lagu-lagu dari setlist DnT yang masih berjalan adalah strategi yang tepat. Selain memuaskan keinginan orang-orang seperti saya yang bosen dengerin single, hal ini bisa jadi cara buat mengundang lebih banyak penonton yang tertarik untuk berkunjung ke teater. Lumayan kaget sih lagu dari DnT cukup banyak yang dibawain. Dan bagaimanapun saya mengharapkannya, saya engga pernah menyangka apa yang datang setelah unit song. 

Ya, Allah. Seifuku ga Jama wo Suru. Ya, Allah.
Lagu kibas rok di konser. Saya sungguh tidak menyangka.
Sejenak saya nyesel engga ambil VIP A.  
Kemudian mulai melafalkan dzikir.



Ok, kalau ini Seifuku ga Jama wo Suru berarti lagu selanjutnya..

YES! ADYTH! 

Hahaha, tuh kan dibawain juga! Saya yang engga biasanya ekspresif dan berperilaku biyayakan pun sampe loncat dan nginjek kaki mas-mas sebelah. Untung dia engga marah, jadi saya engga dislengkat waktu loncat-loncat lagi pas Veranda nyelipin beberapa baris bahasa Jawa di monolognya. Aduh malu-maluin banget mungkin kalo ada yang memperhatikan saya lepas kontrol saking girangnya. Liat Veranda ngomel-ngomel di kota sendiri pake bahasa sendiri. Ya Allah, sampe lupa punya oshi yang engga bisa dateng. Maafkan saya. :( 

Huft. Sudah-sudah, jadi gesrek sendiri inget-ingetnya hha. Lagu-lagu abis itu sama lengkapnya engga usah saya ceritain ya, terlanjur lemah ini, Pak. Lagian lagu lain seperti biasa dibawakan dengan keren, tapi ya udah gitu aja.  Seperti biasa. Bukan biasa yang biasa, tapi luar biasa seperti biasanya. 

Ok, jadi setlist lengkapnya konser kemarin itu gini:
M00.  Overture
M01.  Aitakatta
M02.  Kimi no Koto ga Suki Dakara
M03.  Baby, Baby, Baby
M04.  Ponytail to Shushu
M05.  River
M06.  Pajama Drive (Shania, Rica, Delima)
M07.  Temodemo no Namida (Veranda, Frieska)
M08.  Kuroi Tenshi (Melody, Kinal, Jeje)
M09.  Shinkirou (Haruka, Sendy)
M10.  Nage Kissu de Uchi Otose (Dhike, Vanka, Gaby, Sonia, Nabilah, Ayana)
M11.  Seifuku ga Jama wo Suru
M12.  Adyth
M13.  Manatsu no Sounds Good
M14.  Koisuru Fortune Cookie
M15.  Dareka no Tameni
M16.  Flying Get
M17.  Shoujotachi Yo
M18.  First Rabbit
M19.  Oogoe Diamond

Lho, itu kan Aitakatta sampai River mah satu lagu medley ya? Ah, sama aja buat saya kedengeran sebagai 5 lagu :p

.. alias males ngedit

Hehehe, terlihat menyenangkan bukan? Oh iya, mungkin karena belum banyak yang akrab dengan DnT, penonton di beberapa lagu agak bengong dan sepi chant. Teriakan penonton ramai di lagu-lagu single. Secara keseluruhan crowdnya asik sih, lumayan kompak. Puncaknya dengan adanya project lightstick oranye dan kolaborasi dari temen-temen fans Semarang sama fans Solo bikin kertas-kertas bertuliskan #KotaKamiRinduJKT48 yang diangkat beramai-ramai oleh hampir semua penonton pas Shoujotachi Yo. Saya yang engga terlalu ngikutin kegiatan begituan harus mengakui apa yang dilakukan temen-temen fans bikin acara ini makin meriah. Penonton senang, member senang, semua senang. 



Saya pun senang. Banget malah kalo inget ekspektasi rendah yang saya siap diawal. Saya yang tadinya berasumsi teater lebih asik karena kedekatan dan kehangatannya (?) ternyata bisa SANGAT menikmati konser yang lebih unggul (?) masalah keseruannya. Kekecewaan saya atas ketidakhadiran member favorit saya juga tergantikan dengan performa seluruh member yang sangat maksimal. Kemudian, lepas dari beberapa kekurangan yang sempat saya sebutin diatas, penyelenggara pun keliatannya udah melakukan tugasnya dengan cukup baik. Ya, walaupun dari hasil stalking saya di twitter ada banyak kekecewaan dari beberapa fans karena masalah ini itu. Toh, kesalahan-kesalahan dan kritik dari para fans bisa menjadi pelajaran ketika nantinya bikin acara lagi di lain waktu. Inyinya.. eh, intinya sih JKT48 Love in Concert Semarang sukses, dan mudah-mudahan dengan kesuksesan acara ini JKT48 bisa lebih sering berkunjung ke kota ini dan kota-kota lain tentunya. Karena..

#KotaKamiRinduJKT48


Sabtu, 08 Februari 2014

REVIEW PERTUNJUKAN DAREKA NO TAMENI JKT48 (1 FEBRUARI 2014)

Sebelum nonton kemarin, pengetahuan saya akan setlist baru ini engga terlalu banyak. Saya cuma sempet beberapa kali liat versi A3 di suatu kanal youtube dan baca beberapa artikel tentang lagu-lagu yang mengisi setlist ini biar engga buta-buta amat. Selebihnya saya menolak membaca review dari siapapun yang lebih beruntung karena saya ingin dikejutkan dengan apa yang akhirnya saya liat sendiri.  Sedikit info saja, saya bukan penonton reguler teater JKT48. Show DnT tanggal 1 Februari 2014 kemarin itu baru kunjungan saya yang kedua setelah pertama kalinya saya nonton RKJ 3 November 2013 silam. Saya engga terlalu sering pula menonton video pertunjukan grup lain dalam keluarga 48 selain yang kita punya di negeri ini. Jadi apa yang saya ceritain di sini mungkin engga bisa akurat, engga bisa penuh analisis mengulas  performance para member seperti review yang kalian biasanya baca. Saya akan cerita apa yang saya ingat dan yang telah menjadi kesan sekeluarnya saya dari pintu teater

Saat pertama kali liat setlist ini yang dibawakan team A lewat youtube, saya langsung mikirnya mungkin banyak yang engga akan suka setlist ini. Entah team A yang kurang bagus menampilkannya atau pengaruh hanya nonton lewat video, yang jelas tiga lagu pertama bener-bener engga bisa saya nikmati. Mungkin saya hanya belum terbiasa saja karena beda dengan setlist-setlist sebelumnya yang lagu-lagunya kurang lebih setipe, DnT lebih beda. Di sini ada lagu dengan nuansa tradisional Jepang dan beberapa terdengar seperti musik-musik 80an. Kemudian semua terjawab saat saya menyaksikan langsung di show kemarin. Begitu overture usai dan suara genderang membuka Tsukimisou,  apa yang saya khawatirkan ternyata engga terbukti. Sumpah itu Tsukimisou versi Team J keren banget. Cara menyanyikannya bagus banget , beda aja, lebih menggetarkan. Dancenya juga oke, semangat sekali. Itu saya antara engga nyangka bakal sekeren itu sama seneng plus bangga. Sempet sedikit ngumpat juga sih jadinya.

Dua lagu setelah Tsukimisou perasaan saya masih sama, enak banget flownya. Warning agak asing intronya, lagunya juga sih. Tapi engga ada masalah dan engga ada yang terlalu menonjol untuk diingat sampai Tanjoubi no Yoru selesai dibawain. Mungkin saya terlalu menikmati pertunjukan dan masih sedikit tersesat di antara bintang-bintang, maklum baru teater kedua. Sampai sini performa mereka sebagai tim bisa lah dikasih tepuk tangan panjang. Performa per member, ya maaf saya engga bisa menilai satu per satu karena emang engga tau cara menilainya. Alasan ngelesnya sih karena sepanjang show terlalu fokus ke Beby hehe.

Mungkin agak sedikit subjektif, pada malam itu, di mata saya Beby (dan Shanju) menguasai panggung. Saya engga  ngerti gimana menilai penampilan member secara teknis, mungkin member lain tampil dengan sangat baik, tetapi sepanjang show mereka berdualah yang terlihat sangat menikmati apa yang mereka lakukan di atas panggung.  Puncaknya saya rasa ada di Nage Kissu de Uchi Otose. Di lagu yang ceria ini, dengan berlarian kesana-sini sambil menunjukkan raut muka paling jelek yang bisa mereka bikin, Beby dan Shanju keliatan sangat bersenang-senang. Apa sih yang membuat malam minggu lebih indah selain melihat member favorit bergembira di atas panggung miliknya? Secara personal, sejak itu saya tetapkan lagu ini menjadi favorit saya dari setlist DnT. Bagaikan ditembak dengan machine gun, saya sudah habis, dijatuhkan di lagu ini.

Member lain yang terlihat menarik malam itu adalah Jessica Veranda. Penampilannya di Shinkirou cukup bisa menimbulkan pertanyaan kenapa saya masih menyimpan keraguan  akan eksistensi Tuhan. Shinkirou-nya sendiri merupakan tipe lagu yang syahdu dengan kostum model gaun a la dewi Yunani  dan tata cahaya maksimal yang semakin membuat penonton larut dalam khayalan. Unit ini dibawakan dua orang. Kemarin Rica menggantikan Haruka yang sedang di Jepang. Jujur saja saya tidak memperhatikan Rica tapi sepertinya tidak ada masalah dengan penampilannya. Sangat disayangkan di lagu yang seharusnya dinikmati sambil menyebut 99 Asma Allah dalam hati ini masih ada saja penonton yang nge-chant. Bagaimanapun indahnya lagu ini dan bagaimanapun cantiknya Veranda di sini, Shinkirou mungkin memang bukan jenis lagu yang saya sukai. Saya lebih menikmati lihat dia ngomel-ngomel saat bertemu Adyth jalan sama pacar barunya.

Adyth adalah judul terjemahan dari Koike, lagu ke 10 dalam setlist Dareka no Tameni. Nama Adyth diambil dari salah satu staff JKT48 Operation Team, mungkin dipilih karena ketidakbiasaan dalam pengejaannya (lebih sering Adit atau Adith) sehingga lebih netral. Lagu yang musiknya agak latin-latin gimana ini benar-benar unik karena ada monolog panjang yang dibawakan oleh Veranda. Karena ceritanya di lagu ini Adyth sekarang sudah punya pacar baru yang cantik, isi monolognya antara menyesali diri sendiri sama ngomel-ngomel dalam hati ke Adyth. Ya, abisnya situ jahat sama Adyth sih, Ve.  Sekarang gini kan jadinya, kamu sedih melulu cuacapun jadi engga jelas. Adyth jelas bukan lagu yang pantas dilewatkan sambil livereport di twitter.

Lagu lain yang saya suka adalah Bird dan Rider, dua-duanya merupakan unit song. Titik perhatian saya di Bird hampir sama seperti kebanyakan orang,  yaitu kostumnya yang keren dan kenapa suara Cigull di sini bisa berubah jauh dari yang biasa kita bayangin. Rider, lagu bagus dengan makna dalam. Semua orang pasti sudah tau makna dari lagu ini, semua orang pasti diam termenung di part solo gitar saat semua member penampil mengheningkan cipta yang dilanjutin dadah-dadah ke bagian bangku biru tempat si Rider biasa duduk.  Oke, untuk yang belum tahu, jadi Rider adalah lagu yang dibuat dan dipersembahkan untuk seorang pengunjung setia AKB48 Theater yang pada suatu hari meninggal. Lagu sentimental yang bikin mata saya berkaca-kaca mulai baris lirik terakhir sebelum chorus pertama.

Di Rider kemarin Frieska yang engga hadir digantikan Vanka dari trainee. Sepanjang show Vanka terlihat cukup menyatu dengan kakak-kakaknya, cuman kayaknya dek Tacil  masih agak belum pede untuk berinteraksi lebih nih. Keliatan banget waktu sesi MC dia lebih banyak diem, ujung-ujungnya dia jadi bahan kejahilan. Ada satu sesi di mana tema MC-nya adalah menjawab cepat suatu pilihan.  Misal, pilih makan atau mandi? Jenong atau botak? Vanka dikasih pertanyaan oleh Ghaida untuk pilih antara dia atau Dhike. Vanka yang bingung jawabnya otomatis jadi korban keganasan kedua member tadi yang sontak mepet dia sambil setengah ngancem setengah grepe. Muka polos, bingung campur takutnya Vanka itu aduh lucu banget. Ghaida sendiri semakin membuat kita curiga sama jati diri dia yang sebenarnya setelah masih aja ngajuin pilihan ke Vanka buat pilih dia atau member-member lain, setelah di pertanyaan sebelumnya Vanka memilih Dhike.

Pas sesi MC ini, saya sedikit kecewa karena lagi-lagi belum bisa ngeliat Jeje. Kehilangan Haruka dan Jeje, sesi MC jadi sedikit garing. Untung masih ada Nabilah. Asli ini anak bandel banget keseringan main di galangan kapal mungkin. Engga member engga penonton dikomenin sama dia. Bagusnya dari MC yang engga terlalu heboh, saya jadi lebih fokus ke setlistnya. Kayak apaan aja ye, fokus.

Setelah DnT resmi diumumin jadi setlist baru ini, beberapa artikel yang saya baca menyebut Seifuku Ga Jama Wo Suru bakal jadi salah satu highlight. Ini memang lagu yang udah lama juga sih, salah satu single awal AKB jadi mestinya udah banyak yang kenal, saya sih baru denger sekali ini. Secara lagu menurut saya biasa aja, tipikal lagu-lagu 48 banget. Tapi seifukunya yang seragam sekolah berantakan sama adegan kibas roknya memang benar-benar memukau. Sesuai sih sama liriknya yang lumayan menjurus. Oh iya, coba hitung berapa kali member mendesah di lagu ini?

Natsu Ga Ichatta sama Tsuki no Katachi juga engga terlalu istimewa, so-so, macam cuman buat melengkapi setlist aja. Paling pas part Summer Has Gone jadi inget lagu-lagunya Amber Pacific, padahal beda banget lha. Sama pas Tsuki no Katachi lucu ya, itu yang setelah reff ada chant Oy! Oy! Oy! , sambil member koreonya menggerak-gerakkan tubuh bagian atas.  Lagu terakhir sebelum encore, Dareka no Tameni engga terlalu saya perhatiin, seperti biasa bukan tipe saya aja. Seingat saya sih bisa menikmati lagu ini kemarin.

Ankoru. Dulu saya kira medley song yang abis encore itu akan make antara versi team A atau versi team N, ternyata medley versi lokal pake single-single awal JKT, Aitakatta, Kimi no Koto ga Suki Dakara, Baby!Baby! Baby! – Ponytail to Chou Chou. Entah kenapa transisi antar 4 lagu ini agak kurang enak di kuping saya.  Tapi medley ini bener-bener bikin tensi naik sih. Fans dan member kerasa banget sama-sama semangat di sini, mungkin karena jadi semacam nostalgia ya. Trus, kebetulan deket tempat saya duduk ada penonton dari Jepang, kata Amos temen barengan saya, orang-orang Jepang itu ngechantnya bagus, jadi tambah asik buat kita yang ikut denger. Pokoknya medleynya membahagiakan.

Lagu terakhir Namida Uri no Shoujo saya engga ngerti. Unik juga sih lagu ini ada bagian ngerap-nya. Agak kurang suka bukan karena jelek, tetapi setelah medley bikin tensi naik tadi, masuk ke lagu ini turunnya lumayan drastis aja. Lagunya bagus cuman sepertinya kurang pas ditaruh di ujung setlist.

Oke, jadi akhirnya saya menyelesaikan show Dareka no Tameni. Itu adalah sebuah pertunjukkan yang sangat memukau. Waktu pertama kali saya dateng ke teater RKJ dulu, terus terang abis nonton saya masih sedikit merasa “gini doang, nih?”. Tetapi DnT malam itu benar-benar memuaskan. Adik-adik team J engga membiarkan saya puas dengan ekspektasi rendah yang udah saya siapkan sebelum nonton. Lagu-lagu yang lumayan beda tipenya dari RJK, dengan tema yang lebih beragam, ternyata bukan bikin saya engga bisa menikmati tetapi justru memberi pengalaman baru yang bikin engga bosen sama apa yang ditampilkan JKT48. Asik banget lah setlist ini. Mungkin saya juga belum bisa terlalu jauh menilai setlist ini, tapi apa yang saya alami malam itu cukup untuk bikin saya berencana kembali menyaksikan pertunjukan Dareka no Tameni yang dibawakan oleh JKT48 Team J.